Kamis, 04 Desember 2008

Vivere disce, cogita mori

Judul diatas diambil dari bahasa latin yang artinya "Learn to live, remember to death" . Judul tersebut sebenarnya tidak ada hubungan dengan artikel yang akan & sedang saya tulis saat ini, Tujuan saya sih biar keliatan keren aza pake bahasa latin. Anyway.., Telah lebih dari 1 bulan saya tidak menulis artikel bukan semata-mata karena kesibukan saya saat jauh dari komputer melainkan beberapa masalah yang perlu perhatian khusus dan bahkan memerlukan perhatian seorang Psikiater juga bilamana diperlukan.

Seolah terjebak oleh sebuah dinding yang tak kasat mata, ( istilah yang diambil dari bukunya Mark Joyner yang berjudul Simple.o.logy ) istilah yang ingin menggambarkan persoalan - persoalan hidup yang sulit untuk digambarkan oleh kata - kata ( Pokoknya dilematis dan agak dramatis gitu deh ! ). dan jika kita telaah lebih dalam lagi sebenarnya Hal - hal indah dalam hidup ini Pun terkadang tidaklah terlihat jelas.

Teringat nasihat seorang teman yang mengatakan "..sebenarnya semua masalah dalam hidup ini jalan keluarnya sudah ada di depan mata cuma kita tidak melihatnya." and She's right. Jawaban atas semua persoalan hidup itu sudah ada didepan mata kita, cuma dari sudut pandang mana kita melihatnya.
Contoh kecil yang ingin saya paparkan disini, sering kita temukan 'para pecundang' yang sedang jatuh cinta [ Katanya ] mereka rela seberangi lautan luas dan mendaki gunung tinggi [ /Katanya ] demi untuk mencari dan mendapatkan cinta sejati.., Itu Sudah Basi Cinta itu sudah ada disekeliling kita dari kemarin, cuma kitanya aza yang enggak nyadar ngapain lewatin gunung seberangi lembah emangnya ninja hattori !?

Nascentes Morimur

" From the moment we born we begin to die ", itu arti dari 'Nascentes Morimur'. ungkapan yang mengajarkan kita untuk memanfaatkan waktu kita agar kita tidak perlu terlena dengan hal-hal yang memang enggak perlu, karena hidup ini terlalu berharga untuk terlena. dan Kesimpulan dari semua ini adalah, belajar bahasa asing seperti bahasa latin ternyata menyenangkan juga, apalagi saat kita ngomong pake bahasa asing di depan orang yang tidak mengerti alias kambing congek membuat kita bisa terlihat hebat di mata mereka meskipun hanya mangucapkan 2 atau 3 kalimat yang kita tahu.