Kamis, 31 Desember 2020
Catatan Akhir Tahun
Selasa, 29 Desember 2020
Mental Block Tiada Habisnya.
3 hari yang lalu, saat sedang semangat-semangatnya untuk kembali analisa, lampu ruangan tiba-tiba padam dan harus diganti. 2 sebelumnya juga berturut-turut saya pilek serta bersin-bersin sehingga cukup mengganggu kegiatan work from home saya dan analisa valuta asing pun kembali ditunda. Sekarang (pagi hari ini) dimarahi istri gara-gara hal sepele yang berdampak besar bagi mood saya untuk kembali bekerja.
Latihan Menulis
Disiplin adalah kunci untuk kita dapat menerbitkan sebuah buku. Dimulai dari sebuah blog sederhana yang beralamat di https://panggung16.blogspot.com setiap hari saya mencoba untuk menulis apa yang saya alami, saya ingat dan saya rasakan.
Menulis dengan konsisten, 1 jam /hari biarkan jelek juga yang penting menulis daripada tidak menulis sama sekali. kurang lebih seperti itu nasehat dari mentor saya.
Istiqomah Shalat Dhuha
Sudah pukul 7 pagi dan saya belum memulai kegiatan apa-apa, hanya sarapan 3 lapis roti tawar minumnya kopi hitan dilanjutkan dengan browsing hal-hal yang tidak penting. dari akhir november 2020 saya berusaha untuk tetap istiqomah memulai aktivitas dengan shalat dhuha 2 s.d 4 rakaat.
Sepanjang hari ini saya telah menyelesaikan 4 rangkaian webinar, Pagi & Siang bertemakan kewirausahaan sementara webinar yang diselenggarakan waktu sore dan malam hari bertema jurnalistik praktis.
Pelajaran yang telah saya dapatkan antara lain :
1. Untuk mendapatkan sesuatu yang hebat diperlukan effort yang luar biasa. Dibutuhkan usaha yang konsisten selama 7 hari 7 malam.
2. Jangan menunggu datang nikmat baru bersyukur,tapi bersyukurlah terus dan terus dgn lillah baik ada atau belum ada nikmatnya.
3. Kelambanan menimbulkan keraguan dan ketakutan. Tindakan melahirkan kepercayaan diri dan keberanian. Jika ingin menaklukkan rasa takut, jangan duduk diam dan memikirkannya. Keluarlah dan sibuklah.
4. Napoleon Hill pernah berkata, " kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus. ".
5. Orang yang berilmu itu dian, tetapi dibalik diamnya tersebut ada sesuatu di dalam qalbunya yang tidak pernah Diam.
Jadi teruslah melangkah dengan terus menikmati perjalanan dengan cara membuat perjalanan jadi “santai”, dan mengungkap maksud baik Allah dibalik perjalanan yang sedang kita tempuh.
Rabu, 02 Desember 2020
Kisah seorang anak durhaka
Saya anak durhaka yang dikutuk oleh ibu saya agar hidup susah setelah dia tidak ada. 2 kali malahan, pertama waktu kecil yang saya ingat sebelum masuk SD, gara-gara bertengkar dengan adik perempuan saya terus dia mengatakan "susah siah mun urang geus euweuh .." Saya hanya bisa berdiri diam dan mematung. kejadian kedua sekitar tahun 2004 silam ketika saya masih kuliah, tidak tahu persis tiba-tiba dia nyeletuk sambil mengatakan hal yang sama saya juga hanya bisa terduduk disofa tanpa banyak berkata apa-apa.
Kedurhakaan yang tidak jelas.
Saya tahu cerita Malin Kundang yang dikutuk jadi batu gara-gara tidak mau mengakui ibunya. Kalau maling kundang masih mending, alasannya sudah jelas karena durhaka dan langsung (mati) jadi batu. Bagaimana dengan saya ? dia (ibu saya) ingin agar saya menderita untuk alasan yang tidak jelas, dia tidak ingin melihat saya hidup bahagia. dan apapun yang saya lakukan adalah salah agar selalu ada alasan bagi dia untuk ngomel dan memarahi saya.
Kedua orang tua saya adalah orang-orang yang pilih kasih. Jika kakak saya adalah anak kesayangan ibu saya, maka adik saya adalah anak kesayangan ayah saya. Adik dan Kakak Perempuan saya tidak lebih dari tukang hasud yang senang melihat saya menderita
Melihat kenyataan ini saya tidak bisa berharap untuk bisa masuk surga setelah memutuskan silahturahmi dengan kedua saudara saya. Inilah kehidupan saya yang luar biasa. Di dunia hidup susah karena dikutuk ibu kandung sendiri, di akhirat nanti neraka menanti karena memutuskan silahturahmi dengan saudara kandung.
Menyambut Datangnya Kematian
Anda tidak perlu menjadi seorang yang jahat atau menjadi seorang pendosa untuk mengetahui bagaimana dunia menghinakan anda, cukup menjadi orang baik dengan tulus saja anda sudah bisa merasakan dihinakan dunia.
Pernah terpikir untuk mengakhiri hidup dan menghilangkan semua sakit ini, tapi saya sudah mengetahui bahaya bunuh diri dari sudut pandang seorang spiritualist. Akhirnya seperti inilah saya yang hidup enggan dan matipun segan.
Saya ingin bertanya kepada Ibu saya bahwasanya saya dilahirkan dari rahimnya apakah hanya untuk dia siksa, menjadikan saya tempat pelampiasan marahnya. ketika kecil disiksa lahir sudah besar disiksa bathin dan sebelum dia mati dia 2 kali menyumpahi saya bahwa saya akan hidup susah sesudah dia tidak ada, sumpah itu keluar begitu saja dari mulut ibu saya sebanyak 2 kali, pertama waktu saya masih kecil ( antara TK atau kelas 2 SD ), sumpah ke dua dia lontarkan Tahun 2000 an silam ketika pindah kerumah barunya, dengan menggunakan bahasa sunda yang kental dia mengutuk saya sambil mengatakan "susah siah hirup mun urang geus eweuh ...".
Cerita ini insya Allah akan saya lanjutkan dalam artikel lainnya setelah saya memiliki kekuatan untuk memaafkan 'mereka' yang telah mendzholimi saya. Cerita ini terlalu menyakitkan untuk saya lanjutkan sekarang.