Sabtu, 17 Mei 2008

Agenda 2008

Saat sedang asyik-asyiknya bersih-bersih kamar sepulang dari suatu perjalanan 'rohani' tanpa sengaja Aku menemukan Agenda lama ku tahun 2002, terselip diantara tumpukan buku-buku dan makalah kuliahku. perlahan-lahan Aku buka setiap halaman sambil bernostalgia mengingat - ngingat setiap kejadian yang pernah Aku alami 6 tahun yang lalu. Banyak kejadian-kejadian menarik, kenangan Indah, Mimpi buruk, moment tragis, cita - cita, dan kisah cinta senantiasa tercatat sebagai sejarah hidupku dalam lembaran kertas lusuh yang aku sebut agenda ( padahal adikku bilang itu diary.., masa sih enggak bisa ngebedain mana Agenda dan mana diary ??? ) bagi Aku sih, diary yang menyatu dengan organizer adalah agenda lantas.., apakah perlu untuk di perdebatkan ?? bodo amat !

Jadi project Retail itu apa mas?  Jadi beberapa sahabat trader saya sepakat untuk melaunch PAMM untuk retail sehingga temen-temen kita yang balance nya belum terlalu besar bisa ikut di kelola dananya oleh tim-tim yang biasa menggarap akun corporate.  untuk detailnya saya akan membahas di webinar malam ini jam 19.30 WIB, bareng salah satu sahabat saya yang juga lead trader dari tim yang bekerja sama dengan kita di project retail (PAMM) ini

Saat aku buka catatan bulan desember, yang berjudul "masterplan memasuki tahun 2003" jujur saja, Aku merasa malu terhadap diri sendiri, dengan janji - janji yang tak bisa aku penuhi, Saat itu banyak hal yang ingin Aku raih, dan sebuah mimpi yang ingin Aku wujudkan. Banyak rencana yang telah Aku susun dalam sebentuk idealisme yang pernah Aku miliki di masa lalu, namanya rencana hanya menjadi sebatas wacana yang pernah Aku gembar-gembor didepan teman-temanku, totalitas perjuangan yang pernah Aku janjikan pra 2003 belum banyak yang bisa direalisasikan hingga saat ini..,

Hal-hal yang sama senantiasa terjadi setiap tahunnya, saat memasuki awal tahun baru banyak janji yang telah Aku buat, banyak jadwal kegiatan yang telah aku susun, namun Aku kurang konsisten untuk menjalaninya. yang Aku butuhkan saat ini bukan hanya sebuah Agenda atau Organizer, melainkan seorang 'walking reminder' , seorang sahabat yang bisa mengingatkan Aku untuk menepati janji-janji Aku, agar Aku tidak menjadi bagian dari golongan orang-orang munafik.

Aku membongkar kembali semua isi lemariku untuk mencari Agenda, diary, organizer, atau apapun itu namanya, Aku ingin menyusun kembali catatan - catatan masa lalu hingga tahun 2007, untuk beberapa janji yang belum sempat Aku penuhi, yang barangkali dapat Aku realisasikan tahun 2008 ini.

Pernikahan Adik Perempuanku Saat yang dinanti-nanti oleh kami sekeluarga, rencananya sih bulan Mei 2008 ini namun karena skripsi adikku belum selesai, dia mengundurnya kembali jadi bulan Juli, tadinya Aku ingin sekali menjadi Event Organizernya agar acara pernikahannya dapat berlangsung dengan meriah meskipun dengan keterbatasan dana, karena acara pernikahan ini adalah sekali seumur hidup baginya, satu keinginanku untuk memberikan yang terbaik bagi seorang adik, tapi karena adikku terus mengundurnya, bikin Aku kesel juga, pernah ada keinginan untuk mendatangi Dosen pembimbingnya sekedar minta untuk memberikan kemudahan bagi dia agar skripsinya selesai lebih cepat, namun ibuku sempat menenangkan Aku, dia mengatakan bahwa yang mau nikah itu adalah Adikku bukan Aku, koq jadi Aku yang sewot ?

Reuni Telah direncanakan sejak bulan Febuary 2008 yang lalu, sebuah janji yang terbengkalai karena sejumlah aktivitas yang Aku jadikan sebagai argumen, tanpa bermaksud untuk berkelit dari tanggung jawab,. Begitu besar kerinduan Kami untuk dapat bertemu kembali setelah 4 tahun lamanya kami terpisah, dan Aku selalu mengundur event penting ini, semoga Reuni kami bisa kelar pada awal bulan Juni ini, dan Aku berharap dapat merealisasikan semua rencana - rencana yang telah aku susun dalam agendaku sebelum bulan September tahun ini berakhir.
Saat Aku membuka salah satu Agenda lamaku, Sebuah kartu ucapan selamat tahun baru dari mantan cewekku, terselip di tengah - tengah halaman bulan desember 2006, yang isinya..,
" .. jangan terlena pada masa lalu tanpa hikmah, jadikan semua putih dan tinggalkan kelabu, sandarkan hidup hanya pada yang maha tahu, biarkan rembulan dan mentari bersinar di tahun baru, semoga ditahun 2007 ini kakak dapat meraih cita - cita dan cinta dari sang Pencipta serta seluruh mahlukNya.., Amiin"

Tahun - tahun yang berat, saat bumi ini telah melahirkan seorang Gadis berusia 20 tahun dan membawa luka bagi seorang penyair yang memelihara kata-kata, dimana selembar puisi telah menyaingi semua Do'a.

Jumat, 16 Mei 2008

Bidadari di Kesunyian

meki serabi lempit tempik bidadari crot didalem

Apakah Tuhan mengutus dia untuk datang membantuku ?

Kami duduk di bawah tangga berdua memandangi koridor yang ramai dilewati oleh para mahasiswa S2. Sambil minum susu kaleng dan makan kue coklat, Kami pun melanjutkan pembicaraan kami. " Ka.., Rita tahu koq kalo selama ini kakak selalu merasa sendirian, Rita bersedia membantu kakak dan.., Rita sungguh - sungguh ka..".
Aku mulai membisu, Hatiku merasa..., ibarat es batu yang perlahan - lahan mulai mencair. Aku bingung sendiri dan senantiasa telah menjadi kebiasaan rutin ku untuk kehilangan kata-kata kalau berhadapan dengan wanita seperti dia, senang , bahagia, dan bingung harus bicara apalagi...
"Halus tutur kata yang selalu tercipta, mengundang naluri untuk sandarkan letihku... "

Jika saat itu Aku membawa iPod atau MP3 player Aku ingin sekali memutar lagu 'Bidadari di Kesunyian' dari Ahmad dhani sebagai musik pengiring suasana hati kami berdua. Sejenak kamipun terdiam tanpa mempedulikan orang - orang yang berlalu -lalang di hadapan kami. Aku tatap kedua mata indahnya yang penuh ketulusan, sesaat kemudian Aku tundukkan kepalaku.
"Terima kasih Rita .." jawabku dalam hati, Sepintas Aku lihat senyuman indah dari bibirnya saat dia menganggukan kepala, seolah mengerti dan berusaha untuk menanggapi ucapan terima kasih yang tidak sempat Aku ucapkan langsung dari mulutku.

Tak terasa dua jam telah berlalu, siang itu di Geger Kalong Hilir.

Jumat, 02 Mei 2008

Comfort Zone ( Zona Nyaman )

Terjebak dalam Labirin rutinitas, saat tubuh ini terpenjara dalam perasaan bimbang dan pikiran terus mengembara dalam ketidak pastian, seperti berada di sebuah pelabuhan yang sunyi saat hati berlayar tanpa kendali. Selama ini Aku terlena selama lebih dari 8 tahun kerja sebagai pemandu wisata, dengan gaji yang kecil setiap bulannya dan tip yang besar setiap harinya, 

Bekerja hanya 4 jam setiap hari dan 5 kali dalam seminggu dengan job description Ngobrol dan Jalan-jalan dengan para Tourists selebihnya Aku mulai merasa bosan, begini terus setiap harinya. Banyak hal yang pernah Aku alami disana, beragam kejadian menarik pernah aku alami dari tukeran nomor telpon saat memandu anak-anak SMA, pacaran sama Guru TK, sampai (2 tahun yang lalu) ada anak SMP kelas 3 yang nyatain lewat SMS. 

Aku memiliki banyak teman dan kenalan baru setiap minggunya. Seiring dengan lamanya waktu yang aku lalui, banyak suka duka yang telah Aku alami, meskipun lebih banyak dukanya dari pada sukanya, kini Aku berada pada titik Jenuh. Apalagi saat satu persatu teman-temanku mengundurkan diri dari pekerjaannya di sana, kemudian wajah - wajah baru berdatangan, wajah-wajah yang menggantikan kawan kawan lama, Tak pernah ada keinginan bagiku untuk mengenal dekat maupun berteman dengan wajah-wajah baru tersebut, buat apa kami saling mengenal jika pada akhirnya harus berpisah ( Dramatis Banget Sih.. ). 

Lagipula disini tak ada yang dapat menggantikan posisi teman-temanku yang telah keluar. Plato Saudara tirinya Pluto seorang filsuf ternama, muridnya Socrates dan gurunya Aristoteles, dia pernah berkata Dalam sebuah buku yang pernah Aku baca, "Nantinya dalam kehidupan setiap manusia akan terjebak dalam sebuah gua yang gelap berisi keteraturan, kemapanan, dan mereka senang berada di dalamnya. karena mereka terbuai dengan segala kesenangan di sana dengan apa yang telah mereka capai, hingga akhirnya mereka takut keluar dari gua tersebut. Mereka memang bahagia, tetapi diri mereka kosong dan mereka tidak pernah menemukan siapa diri mereka sebenarnya, mereka tidak lagi memiliki mimpi...".

Mang toto Plato memang benar, Aku telah terlena dengan segala kesenangan, perasaan nyaman dan semua yang telah aku capai disana hingga kini, aku mulai merasa malas, bekerja sudah enggan tapi keluar kerja pun segan, Itu semua karena perasaan takut dan khawatir, bahwasanya Aku enggak yakin bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari pekerjaanku saat ini. Namun Aku membutuhkan sesuatu yang baru, Aku tidak bisa menjalani hidup seperti ini terus, mau enggak mau Aku harus keluar dari 'Zona Nyaman' ini untuk sebuah perubahan. Seorang teman pernah menasihati Aku dan mengatakan bahwa setiap orang adalah pembawa perubahan dan siapapun mampu menciptakan perubahan tersebut, Ini adalah hidupku, Aku yang menjalaninya dan hanya Aku sendiri yang bisa mengubahnya kapan saja Aku mau, tanpa perlu merasa terlambat untuk melakukannya.