Rabu, 08 Juni 2022

Persiapan Pulang Kampung

 "Berasnya tidak gratis.., disini saya tidak bayar kontrakan". Entahlah, mari berpura-pura tidak mendengarnya. Disini saya hanya menjadi pecundang sejati, manusia lemah yang selalu kalah. Hidup di dunia hanya untuk disiksa lahir dan bathin. Untuk kemudian menjadi asing dan terhina sepanjang waktu. 

Alhamdullilah

Memang sudah takdir, saya lahir dan meninggal, hidup dan mati saya hanya untuk disiksa lahir dan bathin. Jika ini kehendak Tuhan, mau bagaimana lagi selain menerimanya. Saya tidak punya rumah di dunia ini, itulah sebabnya Saya ingin pulang.

Hidup sesuai dengan kehendak ibu saya yang telah mengutuk saya agar saya hidup susah setelah dia meninggal. Ibu tidak mau melihat anaknya bahagia. Dan apapun yang terjadi didunia ini adalah kesalahan saya. Tidak ada tempat bagi saya di dunia ini karena dunia ini bukan tempat saya.

Tuhan.., hidup saya memang sudah tidak berharga lagi yaa ? meskipun untuk diri sendiri ?

Dear God, I knew I have been taught to take the blame.

Selalu menjadi korban hasutan dan fitnah, oleh keluarga saya tidak disukai.., saya dibenci mereka. Tapi biarkan saja, Saya mau minum kopi dan makan gehu.

I deserved Nothing

Allah tolonglah saya, saya tidak membutuhkan surga lagi. Saya hanya butuh Engkau, izinkan saya bertemu dengan Mu sebelum saya meninggalkan dunia ini. Ingin mengajukan permohonan untuk punya rumah sendiri yaa Malikul Mulk., untuk tempat saya ibadah dan menuntut ilmu serta menjalankan amanah disisa hidup saya.

Air mata saya sudah habis untuk menangis lagi. Sampai saat ini rumah yang saya miliki hanya ada dalam lamunan, angan-angan harian saya. 

Hanya dalam mimpi.

Setiap pagi saya sarapan :

  1. Nasi Kuning
  2. Telur Rebus 
  3. Abon Sapi
  4. Perkedel
  5. Daun Kemanggi
  6. Sambal Oncom
  7. Bihun

Minumnya Air putih & susu murni, dengan roti lapis keju dan buah apel sebagai cuci mulutnya.

40 Hari persiapan pulang kampung

Jangan pedulikan yang lain, saya pulang karena tidak punya tempat tinggal di dunia ini. Kemarin ada kerja bakti tapi saya ikutan. Saya malu menghadapi dunia. Ketika hendak pulang nanti, ingat - ingat perlakuan ibu kepada saya, ingat bagaimana dunia beserta isinya memperlakukan saya.

Aku pulang tanpa dendam
Kuterima kekalahanku
Aku pulang tanpa dendam
Kusalutkan kemenanganmu..,

Kau ajarkan aku bahagia
Kau ajarkan aku derita
Kau tunjukkan aku bahagia
Kau tunjukkan aku derita
Kau berikan aku bahagia
Kau berikan aku derita

Aku pulang tanpa dendam Kuterima kekalahanku
Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap
Sampai nanti suatu saat tak ada cinta kudapat.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar