Sabtu, 27 Agustus 2022

Dimata ibu saya

Saya selalu salah, 
Dianggap tidak bisa apa-apa
Dianggap tidak ada

Dia membenci saya, saya sering dibentak, dimarahi dan sering disiksa.
Dia mengekang dan tidak menginginkan hidup saya bahagia.
Dia sering mencari-cari kesalahan saya.

Dia hanya menjadikan saya tempat pelampiasan amarahnya. 
Termasuk rasa kesalnya kepada orang lain dia lampiaskan kepada saya.

Dia pilih kasih dan lebih peduli kepada kakak perempuan saya.
Saat kakak saya dibelikan rumah, saya hanya diberikan janji.. nanti !

Dia menginginkan hidup saya susah.
Dia mengutuk saya agar hidup saya susah setelah dia tiada.
Dan inilah saya saat ini, menjalani kehidupan yang sulit dibawah bayang-bayang kutukan ibu saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar