Minggu, 10 Mei 2009

Rp.20.000 untuk install Driver windows Xp

Saya milyarder sekaya Om Bill Gates

.. dan 1 bungkus rokok Starmild + makan  gratis. Datang di jemput,  pulang diantar.  Usai pulang lembur dari tempat kerja, Rukandi teman 1 kantor beda departement mengajak Aku untuk datang kerumahnya dia dan mengecek komputernya yang agak bermasalah. 

Pacarku sedang mudik ke Majalengka sehingga Aku punya waktu senggang untuk berkunjung ke rumah Rukandi, setibanya di rumah dia, Aku langsung berhadapan dengan layar  Komputernya, kemudian mengecek Boot Sector, meminta dia untuk melepas kabel Floppy disk, configurasi ulang Bios, kemudian Install Driver windows XP beserta Kaspersky Antivirus V6.

Pada saat yang sama Istrinya menyuguhi Aku dengan segelas Kopi dan membuat 2 piring Indomie Rebus ( pake telor ) sementara Rukandi membelikan Aku  sebungkus Rokok Starmild.  Masalahnyapun selesai setelah  menghisap dua batang rokok sambil menyelesaikan Konfigurasi control panel yang diakhiri dengan restart dan membiarkan komputer tersebut melakukan Scandisk selama kurang dari 15 menit. Aku dan Rukandi menyantap indomie buatan istrinya. beberapa saat kemudian kami berdua kembali kehadapan layar monitor sambil explorasi isi hardisk dan ngecek satu persatu game - game yang ada didalamnya.

Sambil menyetel winamp  yang melantunkan suara Evi tamala, Aku pamitan pulang kepada istrinya, Rukandipun mengantarkan Aku pulang menggunakan sepeda motornya sampai ke Depan gang yang menuju Rumah kontrakanku di Ciumbuleuit.

Saat Aku turun dari motor Rukandi mengepalkan uang kertas sebesar Rp.20.000. dan memasukkannya ke dalam saku Jacket ku, " ini buat makan malam, makasih ya !" ujarnya sambil menstarter motornya dan melaju pergi.Hati kecilku tak pernah berharap untuk diberi tapi takkan pernah menolak jika dikasih.

Rukandi penjaga Souvenir Shop yang usianya 4 tahun lebih tua dariku, baru baru ini dia membeli komputer second untuk anaknya dari salah seorang temannya. saat komputernya bermasalah dia selalu memintaku untuk memperbaikinya.  Dia adalah temanku dan untuk seorang teman Aku tak pernah pasang tarif, semestinya dia enggak usah memberikan uang tersebut, sebungkus rokok dan indomie rebus sudah cukup bagiku , lagi pula masalah komputernya tidak begitu besar cuma benahi boot sector dan konfigurasi start up di BIOS. Tapi makasih ya Rukandi, Malam ini Aku bisa makan bebek goreng lagi ^_^

Seorang Panutan Semu di Masa Lalu

Barangkali akan ada orang yang menganggap aku munafik jika aku menolak pemberiannya, namun akan ada juga orang yang beranggapan aku mengharapkan imbalan untuk beberapa hal yang telah aku kerjakan saat Aku menerima uang tersebut.

Pertengahan tahun 2001 yang lalu saat Aku pertama kali memiliki komputer, Aku menemukan banyak masalah teknis dalam komputer tersebut yang terkadang cukup sulit untuk Aku pecahkan pada waktu itu.

dan saat itu hanya ada satu orang yang Aku anggap sebagai Panutan, satu satunya teman yang aku harapkan dapat menolong, seorang sahabat yang Aku kenal di Sebuah Klub Bahasa Inggris, Dimata para member klub tersebut dia adalah ahli dibidang komputer, internet & Networking. dia kerja di perusahaan yang cukup bonafide, sering bolak balik ke Belanda untuk kuliah disana.

Sebagai seorang pemula Aku membutuhkan bimbingan dari orang yang Pintar seperti dia, namun karena kesibukannya pula dia tidak pernah ada waktu untuk memberikan sedikit pertolongan teknis terhadap komputerku, yang ada hanya alasan klasik "..maaf saya ada Lokakarya! ". Phrase yang selalu dia ucapkan saat teman-temannya butuh bantuan dia.

Mengenang masa - masa sulit yang telah Aku lewati bersama komputer pertamaku dalam mencari jawaban untuk setiap masalah teknis yang aku hadapi sendiri tanpa technical support, troubleshooting  sendiri, trial and error sendiri, dan lain - lain aku lakukan sendiri dengan mengucapkan "Bismilahhirromannirrohim.." dan Allah pun memberikan jawabannya untuk semua masalah yang aku hadapi, tanpa bantuan si besar mulut yang mengaku sering bergaul dengan para menteri saat berada di Belanda.

Mengingat pengalaman yang pernah Aku rasakan, Hingga saat ini Aku benar-benar tidak bisa menolak untuk memberikan bantuan jika ada temanku yang komputernya bermasalah. Meskipun tidak semua masalah komputer temanku bisa Aku selesaikan, dan Akupun sama sekali tidak mengharapkan imbalan apapun dari temanku jika komputernya telah selesai Aku perbaiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar