Selasa, 27 September 2022

H-96 Apa Selanjutnya ?

Melewati hari demi hari dalam kesia-siaan setiap hari dari waktu-kewaktu semenjak ibu saya meninggal dunia. Menerima apa yang sudah ditakdirkan Allah jika saya benar-benar menjadi orang susah sesuai dengan apa yang telah dicita-citakan ibu saya ketika saya masih kecil. Hanya sebuah kenakalan anak kecil yang belum akil - baligh begitu teganya dia mengucapkan kata sambil menepuk dadanya "Susah siah mun urang geus euweuh..".

Dia melahirkan saya hanya untuk menyiksa saya dan melampiaskan amarahnya saat kesal. Saya tidak lebih dari samsak pelarian amarah dan rasa kesalnya, dan terlihat dia begitu menikmati saat menyiksa saya, memarahi saya dan mencari-cari kesalahan saya. Kenangan buruk dimasa anak-anak yang terbawa terus hingga usia dewasa. 

Dulu sering dimarahi dan disiksa sama ibu sekarang oleh istri, Kalau saya punya uang saya belikan kopi dan roti, kalau tidak punya uang tentu tidak membelinya. Itu hal sederhana yang bisa diungkit saat barusan bertengkar karena masalah perbedaan pemahaman soal Autophagy. Itu sebabnya saya mendalami ilmu diam karena diskusi dengan orang bodoh hanya menguras energi dan dapat menyebabkan pertengkaran.

Proteksi Privasi

Ada beberapa hal penting yang 'mutlak' harus saya rahasiakan dalam diam untuk keperluan menjaga privasi. Beberapa hal yang harus saya rahasiakan yaitu :

  1. Alamat Tempat Tinggal - Meliputi alamat rumah dinas, Apartement, dan Paviliun
  2. Nomor Telpon Utama - Solusinya jika bertemu teman yang menanyakan telpon, saya akan bagikan ID telegram atau nomor telpon sekunder
  3. Metode Trading - Wajib dirahasiakan terutama dari MM dan LH
  4. Tarekat yang sedang dijalankan - No Comment.
  5. Tempat kuliah - Opsional
  6. Komunitas dan Klub Olah Raga
  7. Profesi saya sebagai trader dan investor
  8. Karomah dan Ilmu kanuragan yang saya miliki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar