Senin, 26 September 2022

Malam Gelap Bagi Jiwa

Dari rumah tetangga sebelah saya mendengar suara tangisan bayi yang baru lahir. Jadi ingat waktu dulu rasanya saya juga seperti itu ketika masih balita, dengan susah payah dilahirkan dari rahim ibu, selama masih balita kerjaannya nangis dan nangis. Diurus dan dibesarkan ibu setelah bisa berjalan dan memiliki tinggi badan setinggi pinggul ibu saya kemudian dikutuk ibu, dia menepuk dadanya seraya berkata "susah siah hirup mun urang geus eweuh !"  artinya hidup kamu bakal susah kalau saya tiada. saya tidak ingat kenakalan apa yang telah saya perbuat sampai ibu saya tega mengutuk saya, apakah karena saya bertengkar dengan adik saya. Saya masih kecil waktu itu sepertinya masih taman kanak-kanak. 

6 tahun sejak meninggalnya ibu saya, Hidup saya benar-benar susah sampai sekarang. Saat ini saya bekerja maintenance website klien saya pemilik usaha florist dengan upah Rp.100.000 /minggu itu juga susah bayarnya. Tadinya kalau hari ini menerima transfer pembayaran, saya mau beli obat Qusthul Hindi untuk batuk berdahak saya yang sudah 2 minggu batuk terus. Sisanya untuk beli sereh dan daun salam untuk obat herbal serta roti selai kacang tapi hanya harapan yang tinggal angan-angan. 

Menerima Ketetapan Tuhan

Ini takdir yang harus saya terima, Hidup mulai susah sejak ibu meninggal tahun 2016 silam itu bukan waktu yang sebentar, terima saja kenyataan pahit :

  1. Tidak punya pekerjaan 
  2. Tidak punya harga diri
  3. Miskin, Tidak punya penghasilan
  4. Tubuh digerogoti penyakit diabetes beserta komplikasinya
  5. Masa depan suram diusia 43 ini
  6. Kena mental block sejak Maret 2017

Oh iya.., kemarin musuh besar saya datang ke rumah, mungkin karena ada perlunya. Jika dia datang lagi saya tidak bisa menghindar, terpaksa harus saya hadapi. Ikuti apa maunya hindari bentrokan fisik dan kekerasan verbal dan mengalah. Vengeance is pending.. vengeance ongoing.., vengeance in progress. Jika Tuhan memberikan saya kesempatan kedua untuk hidup dan diabetes saya sembuh total, saya akan membalas perbuatannya, perbuatan musuh besar saya sampai ke anak cucunya akan menerima imbasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar