Kamis, 29 Oktober 2020

Mengalah, Menyerah & Mengaku Lemah

Dulu saya sering merasa bahwa saya adalah tempat salah dan salah adalah saya. Namun sejak saya menyadari anugerah yang telah Allah berikan kepada saya, keimanan saya semakin bertambah. Teringat status seorang kawan di facebook "Jika Tuhanmu menguji dirimu dengan sedikit pengorbananmu.. Pastilah Dia ingin mengajarkanmu sesuatu kebaikan.. Agar Kelak kau akan mengerti arti dari sebuah pengabdian."

Menyerah dari perasaan bersalah yang terjadi dimasa lalu

Mengaku kalah karena tidak dapat melawannya.. Mengapa harus menyimpan dendam jika tidak mampu untuk melawannya cukup berserah diri kehadirat Allah SWT sambil memberikan maaf kepada mereka yang telah dzolim kepada saya dan berharap ALlah juga akan memaafkan serta mengampuni dosa-dosa saya dimasa lalu dan dimasa yang akan datang.

Mengaku Lemah dan Berserah, Bahwa kita semua tidak lebih dari para manusia lemah yang tidak berdaya.Kemampuan manusia hanya sebatas nafas, jika jatah nafasnya sudah habis maka orang terdekat kita yang masih hidup hanya bisa mengucapkan innalilahi wa innalilahi rojiun.

Imam a-Nawawi berkata: “La haula wa la quwwata illa billah”, itulah kalimat yang digunakan untuk menyerah diri dan menyatakan bahwa kita tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu urusan. Ia kalimah yang menyatakan bahawa seseorang hamba tiada mempunyai daya upaya untuk menolak sesuatu kejahatan (kemudaratan) dan tiada mempunyai daya kekuatan untuk mendatangkan kebaikan kepada dirinya melainkan dengan kudrat iradat Allah subhnahu wa ta’ala juga.”

Meskipun lawan-lawan saya juga lemah, jangan pernah menantang mereka.., Takutlah kepada Allah dan jadikan Allah sebaik-baiknya penolong.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar